cerita pendek

 

TAKDIR

Penulis : ema ramdhania

 

“Ingat ini tugas berkelompok, kalau salah satu anggota dikelompok kalian tidak bisa diajak bekerjasama harap segera lapor ke bapak, mengerti?”

“Mengerti pak”

“Baik pak”

“Kalau begitu perkuliahan hari ini bapak tutup, selamat beristirahat dan selamat mengerjakan tugasnya.” ucap pak Rahman dosen Bahasa Indonesia.

“Terima kasih pak”

“Selamat beristirahat kembali pak”

“Sehat selalu pak”

“Baik pak” jawabku dengan lemas.

Yaa hari yang cukup melelahkan, hari ini jadwal kuliahku  full dari pagi sampai sore dan kebetulan mata kuliah pak Rahman adalah mata kuliah terakhir. By the way aku  masih kuliah online, dan hari ini aku sedang berada di perpustakaan kampus, karna ada beberapa buku yang mesti aku cari. Setelah buku yang aku cari ketemu dan kuliah  sudah kelar, akupun akhirnya membereskan buku yang berserakan dan memasukkan laptop ke dalam tas, supaya aku bisa cepat sampai rumah dan langsung rebahan di atas kasur, hmmm membayangkannya saja sudah buat hati aku senang. Oh iya kenalin aku Tiara Azzahra, aku mahasisiwi semester 5 di salah satu universitas yang ada di Lombok. Aku bisa dibilang anak rumahan, soalnya jarang banget keluar rumah, bukan jarang sih hampir ngga pernah malah, itupun aku bakal keluar kalau ada urusan penting doang, kaya ke perpus atau ke kampus seperti sekarang, kecuali kalau di ajak nongkrong aku langsung otw tuh hahaha. Eh itu pengecualian ya, aku nongkrong kalau lagi stress sama tugas aja.

Drtttt……

Drtttt …….

Aku  langsung buka hp ternyata itu notifikasi dari Ara sahabatku, rupanya dia menambahkan aku sebagai anggota, ya dia memang anak yang gercep, begitu Pak Rahman membagi kelompok dan aku satu kelompok bareng Ara, diapun langsung membuat grup kelompok di WhatsApp. Aku yakin tuh anak pasti semangat banget, selain dia satu kelompok bareng aku, dia juga satu kelompok sama gebetannya, sial.

 

***

Pagi harinya aku dan teman-teman kelompok kumpul di salah satu cafe  untuk membahas tugas yang diberikan oleh Pak Rahman. Beberapa jam berdiskusi, kelompok kami akhirnya memustuskan untuk berkunjung ke salah satu tempat bersejarah yang ada di Lombok Utara. Tempat itu adalah Masjid Bayan, Masjid tertua yang ada di Lombok.

Setelah diskusi selesai teman-teman yang lain memutuskan untuk balik, entah itu langsung balik ke rumah masing-masing atau berkencan dengan pacarnya dan yah di sini tinggal aku berdua bareng sahabatku, siapa lagi kalau bukan Ara.

“Tiiiii kamu ingat ngga waktu kita ke Masjid Bayan bareng teman-teman sekolah dulu, waktu   itu kamu masih jadian sama kak Adit, masih bucin-bucinnya hahaha” ledek Ara.

“Iih apaan sih, udahlah jangan kamu ingat-ingat lagi, yang ada aku  malah ngga jadi move on nanti” ucapku  dengan bete ke Ara.

“Hmm Tiii kabar dia gimana ya sekarang, apa dia udah punya pacar? Atau masih jomblo kaya kamu? Apa jangan-jangan dia udah nikah” suara Ara yang memenuhi isi cafe, sampai-sampai aku membungkam mulutnya dengan tanganku.

“Sumpah ya Ra kamu kalau ngomong bisa kecilan dikit ngga, malu tau, terus itu pertanyaan kamu, ya mana aku tau dia udah punya pacar atau belum, udah nikah atau belum, kamu kira aku ibunya” ucapku sambil memasukkan buku ke dalam tas.

“Yaa sorry, kamu tau sendiri kan aku kalau ngomong gimana, iyaa kamu bukan ibunya tapi,,,,,,, mantannya hahaha” balas Ara sambil berlari keluar cafe.

“ARAAAAAAAAAA” aku meneriakinya dengan kesal.

 

***

Beberapa hari setelah dari cafe, akhirnya hari ini kelompok kami akan berkunjung ke Masjid Bayan yang lokasinya di Lombok Utara. Tempatnya memang cukup jauh dari kota Mataram sehingga kami memutuskan untuk pergi pagi hari. Di dalam mobil kami banyak bercerita tentang drama korea yang lagi hits saat ini, yaa drama korea itu adalah vicenzo drama yang selama ini aku dan teman-teman nantikan karna dibintangi oleh aktor yang gantengnya luar biasa, siapa lagi kalau bukan song jongki. Karna keasikan bercerita banyak hal tentang perfilman serta  Ara yang tertidur  tidak terasa akhirnya kamipun sampai di Masjid Bayan.

“Ra bangun, hey kita sudah sampai” kataku sambil menggoyang-goyangkan badannya Ara

“Hmm bentar lagi tiii, 5 menit lagi” katanya sambil merubah posisi tidurnya

“Kalau kamu ngga bangun sekarang, aku pastiin nilai kamu ngga ada”

“Iya iyaaa aku bangun” jawabnya sambil kesal

Awalnya aku  mengira tempat ini bakalan sepi dari wisatwan, tapi aku salah, ketika turun dari mobil ternyata tempat ini banyak sekali dikunjungi orang. Akhirnya kamipun berjalan beberapa menit dari tempat parkir menuju bangunan Masjidnya, dan disitu aku ngga sengaja melihat seseorang yang aku kenal, tapi mungkin itu hanya firasat  doang.

Setelah kami semua sampai di bangunan Masjidnya, kamipun melihat-lihat  sekeling Masjid, yaa kami hanya melihat bagian luarnya saja, karena penjaga masjidnya memberitahukan bahwa hanya orang tertentu yang bisa masuk ke dalam Masjid tersebut. Setelah menemukan beberapa informasi yang kami rasa sudah cukup mengenai Masjid Bayan ini akhirnya aku dan teman-teman memutuskan untuk beristirahat disekitar Masjid tersebut. Tidak lama ketika kami beristirahat, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri kami, lebih tepatnya menghampiri aku.

“Hai pendek,,,apa kabar? lama ngga ketemu” aku sempat terdiam ketika mendengar kata pendek itu keluar dari mulutnya, aku menengok keatas dan ternyata,,,, dia adalah laki-laki yang aku lihat saat berjalan ke bangunan Masjid tadi, laki-laki yang dulu selalu mewarnai hari-hariku, laki-laki yang selalu ada dipikiranku saat ini, sekarang laki-laki itu ada di hadapan aku, siapa lagi kalau bukan Aditya Putra Wijaya. Aku makin terdiam dan tidak tau harus berbuat apa, yang ada dipikaranku saat ini cuma satu, kata-kata yang dulu sempat dia ucapkan ke aku sebelum pergi bertugas.

 

“Hey sssttttt Tiara dengerin saya, pegang omongan saya, saya bakalan balik lagi dan ketika saya balik nanti orang yang pertama kali saya cari itu kamu, dan kamu harus tau kalau memiliki seseorang itu tidak hanya dengan berpacaran, saya cuma minta jaga hati kamu untuk saya, dan saya bakalan jaga hati saya untuk kamu,,,,,,ssstttt udah jangan nangis lagi,  kalau Tuhan sudah menakdirkan kita untuk bersama Tuhan pasti mempertemukan kita kembali bagaimanapun caranya. Kamu percaya TAKDIR Tuhan kan?” ucapnya sambil menenangkan aku saat itu, dimana dia akan pergi bertugas dan hilang tanpa kabar.

Apa sekarang Tuhan sedang mengabulkan doa aku selama ini,,,, apa sekarang Tuhan menakdirkan kita untuk bersama-sama lagi. Laki-laki itu sekarang ada dihadapanku dengan senyum yang lebar, dia membuktikan ucapannya dengan menemuiku di Masjid Bayan ini. Aku tidak peduli dia tau dari mana kalau aku ada disini, karna sekarang aku benar-benar bahagia bisa melihatnya kembali. Yaaa manusia memang hanya bisa berusaha serta bertawakal, selebihnya diserahkan kepada Tuhan. Karna aku yakin TAKDIR Tuhan itu lebih indah.

 

 

 

 

 

 

Komentar

  1. Waah kereeen. Kembangkan karyanya✨
    Semangat terus💪

    BalasHapus
  2. Semangat terus buat karya yang menginspirasi

    BalasHapus
  3. Bagus bangetttt, semangat nulisnya kak.

    BalasHapus
  4. MasyaAllah emaaaaaa, kereennn sukses terussss❤

    BalasHapus
  5. Keren mbak Ema, semangat terus berkarya

    BalasHapus
  6. Semangat nulis. Perlu diingat, penulisan tanda petikan ya.
    Takdir, ya kau adalah takdir yang dibuat penulis untuk aku baca. Eakkkk 😅😅

    Semangat nuliss, terus berkarya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih masukannya kk, nanti Ema perbaiki lagi👍

      Hapus
  7. Keren maa, kembangkan bakat menulisnya, proud of you 🤍

    BalasHapus
  8. "dan kamu harus tau kalau memiliki seseorang itu tidak hanya dengan berpacaran."
    Iya, kita bisa menyimpannya dalam hati dan diam diam mendoakan mwheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menyimpannya dalam hati dan mendoakannya secara diam-diam itu lebih bagus kak😂

      Hapus
  9. Wah jalan ceritanya bagus sekali, lanjtkan ya 👍

    BalasHapus
  10. Cerita yang enak dibaca dengan bahasa yang ringan.
    Pasti bakalan asyik lagi kalau nama pemerannya adalah Ema. Wkwkww...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Next cerpen berikutnya saya sendiri yang jadi pemerannya😂 terima kasih sudah mampir dan membaca kk

      Hapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Auto cetak novel keknya ni... Gaya bahasanya bagus bangettt...

    Ema saran ku bsk klo buat cerita tolonggg dari kisah cinta ku Ama agung awowwkka

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih anggun, next ema buatkan cerita spesial antara kalian berdua hahaha

      Hapus
  13. Masyaallah, keren ma
    Kembangkan terus ma 👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemaliq Ranget Situs Budaya Suku Sasak

Kemaliq Ranget